Cek Protokol Kesehatan, Menperin Blusukan Ke Pabrik Polytron

0

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, meninjau pabrik elektronik PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) di Sayung, Demak, Jawa Tengah, hari ini.

“Pertama, tujuan kunjungan kami ke pabrik Polytron ini dalam rangka melihat langsung penerapan protokol kesehatan sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Kami memantau apakah ada petugas di pabrik yang khusus menangani protokol kesehatan atau kepala gugus tugas,” ujarnya.

Ternyata, di setiap fasilitas pabriknya, perusahaan sudah menunjuk satu orang karyawan yang bertugas memastikan protokol kesehatan sudah dijalankan dengan baik setiap harinya. “Ini satu hal positif. Kami juga bisa lihat bahwa Polytron relatif sudah menerapkan industri 4.0 atau digitalisasi, sehingga tidak terlalu bermasalah dalam mengatur physical distancing,” ungkapnya.

Di samping memantau penerapan protokol kesehatan, Menperin juga ingin mendapat laporan langsung dari pihak perusahaan terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap penjualan dan utilisasi. Penjualan produk Polytron memang sempat mengalami tekanan akibat Covid-19. Penyebabnya adalah menurunnya permintaan, selain itu juga karena keterbatasan mobilitas karena PSBB.

“Karena keterbatasan mobilitas dan juga banyak toko atau retail yang belum buka, maka terjadi gangguan dari penjualannya,” ungkap Agus.

Namun mulai awal Juni, sudah terlihat ada rebound terhadap penjualan sejumlah produk PT Hartono Istana Teknologi. “Ini kasus yang unik, mungkin karena Polytron sudah punya kredibilitas di pasar, sehingga tidak terlalu mengalami tekanan,” imbuhnya.

Agus bertekad untuk terus memperdalam struktur industri elektronik di dalam negeri sehingga bisa memacu daya saingnya hingga kancah global. “Misalnya, dalam proses produksi TV, di supply chain-nya, kami ingin semaksimal mungkin komponen yang digunakan adalah dari dalam negeri,” tegasnya.

Agus optimistis, impelementasi kebijakan optimalisasi penggunaan komponen lokal akan mendorong substitusi impor. ”ndustri seperti Polytron, bisa menekan biaya karena tidak menggunakan mata uang dolar untuk pembelian komponen. Hal ini juga akan memperkuat kondisi rupiah kita.

“Jadi, banyak sekali multiplier effect yang bisa kita capai dengan pendalaman struktur industri,” tandasnya.

Dihari yang sama, Agus juga meninjau langsung proses produksi pabrik furnitur PT Saniharto Enggalhardjo, Demak, Jawa Tengah. “Kami melihat, Saniharto telah menjadi kebanggaan bagi bangsa, dengan mampu menghasilkan produk-produk yang klasifikasinya high-end,” ujar Agus.

Bahkan, di tengah masa pandemi Covid-19, pabrik yang memproduksi furnitur ekspor untuk kebutuhan perhotelan, apartemen, perumahan mewah, serta perkantoran itu masih menerima order baru yang cukup besar dari jaringan perusahaan hotel di luar negeri. Sehingga, perusahaan tetap beroperasi tanpa melakukan PHK maupun pemotongan gaji, dengan menerapkan protokol kesehatan terhadap 2.000 pekerjanya. [DIT]

Sumber : RMCO.id

Share.

About Author

Timred-Agk

Leave A Reply