Bali – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut bahwa realisasi penyerapan produk dalam negeri dalam geralan Business Matching yang digelar di Bali pada tanggal 4-7 Maret 2024 telah mencapai Rp213 triliun.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, yang hanya mencapai Rp181 Triliun.
“Alhamdulillah angka tersebut juga telah melampaui target kami sebesar Rp200 triliun,” kata Menperin Agus di Bali, Kamis (7/3).
Menurutnya, jumlah tersebut masih akan terus bertambah dan diharapkan dapat mencapai Rp250 triliun di akhir triwulan I-2024.
Adapun, realisasi penyerapan produk dalam negeri sebesar Rp213 triliun tersebut berasal dari kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah sebesar Rp146,94 triliun, dan BUMN sebesar Rp66,74 triliun.
“Ini membuktikan bahwa industri dalam negeri telah memiliki kemampuan dan kualitas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” terangnya.
Hingga hari ini, lanjut Agus, sudah terdapat 2.558 satuan kerja di kementerian/lembaga, dan Pemerintah Daerah yang telah melakukan penginputan data detail kebutuhan produk dalam negeri dengan total komitmen sebesar Rp134,03 triliun yang perlu segera dipenuhi oleh produsen dalam negeri.
“Selama tiga hari pelaksanaan Business Matching, nilai komitmen tersebut meningkat sebesar Rp53 triliun,” papar Menperin Agus.
Dari data tersebut konstruksi bangunan sipil jalan dan gedung perkantoran menjadi pengadaan yang paling banyak dibutuhkan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
Selain itu juga terdapat senjata dan amunisi, bahan bakar, mesin keperluan khusus, serta bahan farmasi dalam negeri.
Meski demikian, ucap Agus, masih terdapat Rp1.294 triliun dalam pengadaan kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan BUMN yang harus dikejar data detail kebutuhan produk dalam negerinya.
“Saya berharap agar kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan BUMN segera menyampaikan kebutuhan barang dalam negerinya, sehingga asosiasi dan perusahaan industri dapat segera melakukan persiapan untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” tutup Menperin Agus.