Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, sagu memiliki potensi yang sangat banyak.
Sagu, kata Agus, jika dilakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut, masih banyak potensi sagu yang dapat dieksplorasi, seperti pemanis, bioetanol, hingga biofuel.
“Tingginya kandungan serat dan pati yang dimiliki oleh sagu, berpotensi untuk menjadi bahan baku pada pengembangan industri biofuel dan bioetanol,” tutur Agus dalam pembukaan pameran Sagu Expo di Pusat Perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2024).
Limbah yang dihasilkan pada proses pengolahan sagu dapat dimanfaatkan menjadi beberapa produk, baik pakan dan biogas.
Lanjutnya, tanaman sagu juga memiliki kapasitas untuk menyerap karbondioksida atau CO2 yang sangat tinggi, sehingga mampu membantu pemerintah mengurangi emisi.
“Tanaman sagu memiliki laju penyerapan CO2 yang tinggi, yaitu sekitar 289 ton CO2/ha/tahun, sehingga dapat menjadi salah satu kontributor perlambatan global warming,” kata Agus.
Selain itu, penanaman sagu, khususnya pada lahan gambut, dapat menjadi area konservasi air, sehingga dapat mencegah pengeringan lahan, kebakaran, serta dapat menahan terlepasnya karbon dari lahan.
“Sangat banyak manfaat sagu bagi industri maupun lingkungan kita dan alangkah sayangnya jika potensi ini tidak kita kembangkan dan manfaatkan sebaik-baiknya,” tandasnya.
Sumber: Tribunnews.com