Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bertekad untuk terus mengembangkan sektor industri kecil dan menengah (IKM) agar semakin produktif dan berdaya saing di tengah pandemi Covid-19.
Salah satu jurus jitu yang dikeluarkan Kemenperin adalah terus melaksanakan program e-Smart IKM yang telah berjalan sejak 2017. Program ini berhasil disinergikan dengan kampanye #BanggaBuatanIndonesia yang mendorong pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk belanja produk UMKM.
“Di 2020, sejumlah 3.958 IKM mendaftar program e-Smart IKM dan 2.014 di antaranya berhasil lolos kurasi dan telah mengikuti pelatihan,” ujar Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, saat jumpa pers akhir tahun 2020, Senin (28/12).
Hingga saat ini, kata dia, sudah terdapat 516 pelaku IKM yang masuk dalam e-katalog e-smart IKM.
Pada 2020, program kerja yang telah dijalankan meliputi penumbuhan dan pengembangan IKM melalui Dana Dekonsentrasi yang telah melaksanakan bimbingan teknis sebanyak 224 kegiatan di 34 provinsi kepada 7.287 pelaku IKM.
Selain itu, pelaksanaan program restrukturisasi mesin/peralatan IKM untuk 154 pelaku IKM, serta penumbuhan wirausaha baru (WUB) sektor IKM dengan membina 17.288 wirausaha dan memberikan fasilitasi izin usaha bagi 4.566 WUB.
Selanjutnya, melalui kelas motivasi kewirausahaan dan bimbingan teknis, program Santripreneur juga telah berhasil membina sebanyak 1.320 santri di 27 pesantren.
“Kemenperin juga menjalankan program pengembangan sentra IKM bagi yang terdampak Covid-19 dengan fasilitasi dan bimbingan untuk 158 sentra IKM,” tukas Menperin.
Sumber : Rmco.id