JAKARTA – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, dua masalah utama yang dihadapi sektor manufaktur akibat pandemi Covid-19 adalah kendala cash flow serta kebutuhan akan modal kerja. Menurutnya, salah satu solusi untuk kendala alur kas (cash flow) adalah memberikan fasilitasi restrukturisasi kredit.
“Hampir semua perusahaan perlu dapat restrukturisasi kredit, bukan hanya sektor UMKM,” ujar Agus dilansir dari laman Kemenperin, Jumat (22/5/2020).
Sedangkan modal kerja sangat dibutuhkan untuk restarting industri ketika kondisi kembali normal dan bisa beraktivitas seperti semula. Sehingga diperlukan upaya untuk kembali mendorong investasi. Selain itu, juga dilakukan pemberian rangsangan untuk memacu pasar ekspor dan pemenuhan kebutuhan bahan baku.
“Guna menghadapi tantangan ini, Kementerian Perindustrian tidak bisa sendirian. Kami akan arahkan juga kementerian lain untuk satu perahu dengan kita agar sektor industri bisa rebound,” imbuhnya.
Sebelumnya, Agus mengatakan, akibat pandemi Covid-19, industri manufaktur mengalami tekanan berat. Hal ini terlihat dari Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia yang turun pada April 2020 hingga menyentuh angka 27,5. Penurunan PMI disebabkan karena pandemi Covid-19 mempengaruhi permintaan konsumsi domestik.
“Tentunya, pengaruhnya besar, karena selama ini konsumsi domestik mampu menyerap hingga 70% dari total produksi industri manufaktur dalam negeri,” kata dia
Sumber : okezone.com