Tokyo – Dalam kunjungan kerjanya ke Tokyo, Jepang, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakuan pertemuan dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Koichi Hagiuda.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pun turut mendampingi Menko Airlangga dalam kunjungan ke Jepang tersebut.
Pertemuan tersebut salah satunya membahas investasi yang telah dilakukan oleh pemerintah Jepang di industri otomotif Indonesia.
“Kemajuan kerja sama di industri otomotif antar kedua negara sudah sangat baik. Sejumlah perusahaan Jepang juga terus meningkatkan komitmen investasinya di Indonesia,” kata Menteri Hagiuda dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/7/2022).
Salah satunya yaitu Mitsubishi telah berkomitmen untuk memulai produksi kendaraan listrik atau electric vehicle di Indonesia pada awal tahun 2023 yang bertujuan untuk memperluas pasar ekspor.
Selain Mitsubishi dan Toyota, Nissan juga akan mengembangkan produksi electric vehicle di Indonesia. Nissan rencananya akan menggunakan teknologi lain yang juga ramah lingkungan dan sudah mempertimbangkan menggunakan bahan bakar berbasis hidrogen.
Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga juga mengangkat isu terkait pengaturan impor baja. Dijelaskan Airlangga, Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan Neraca Komoditas dalam rangka penerbitan izin impor produk baja yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2023.
Pengalokasian dilakukan berdasarkan data supply-demand, kapasitas produksi perusahaan, dan record atas kinerja realisasi impornya, dengan tujuan agar penggunaan baja impor sebagai bahan baku tepat sasaran.
“Baja sangat diperlukan untuk industri pengguna. Oleh karena itu, pengaturan pengalokasian impor baja dilakukan secara selektif, namun dengan proses yang transparan dan akuntabel, dengan tetap menjaga agar tidak melanggar ketentuan WTO,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita juga menyampaikan, untuk impor baja yang sangat diperlukan untuk industri.
“Pemerintah sedang menyiapkan kebijakan untuk melakukan relaksasi tarif, dan Tim Teknis akan segera menyelesaikan,” ungkap Menperin Agus.
Menteri Agus juga menyampaikan terima kasih kepada industri otomotif Jepang yang telah melakukan perluasan pasar produk otomotif Indonesia, salah satunya untuk melakukan ekspor dari Indonesia ke Australia.
Dalam pertemuan ini, juga dibahas mengenai potensi kolaborasi lanjutan antara kedua negara, mengingat kerjasama antara Pemerintah Jepang dan Indonesia telah berlangsung selama hampir 50 tahun.
“Tahun depan adalah 50 Tahun Persahabatan ASEAN-Jepang. Kita ingin ada proyek besar kerja sama di bidang ekonomi, bersama dengan dunia usaha,” kata Menteri Hagiuda.
Sebagai penutup dari pertemuan tersebut, Menteri Hagiuda menyampaikan bahwa Pemerintah Jepang sangat senang bahwa kedua belah pihak telah melihat ke arah yang sama dan berharap untuk dapat segera meneruskan pembahasan dalam pertemuan ini.
“Kita bisa meneruskan pembahasan ini, baik melalui pembahasan secara langsung maupun secara online. Saya ada rencana untuk kembali datang ke Indonesia, meneruskan hubungan yang sudah baik ini,” tutup Menteri Hagiuda.