JAKARTA – Pemerintah tengah menggenjot pembangunan kawasan industri terpadu, termasuk pembangunan super koridor ekonomi pantai utara Jawa. Langkah ini dilakukan untuk menarik investasi potensial, serta upaya menyinergikan industri skala besar dengan industri kecil menengah (IKM).
“Di semester pertama melambat dibandingkan tahun lalu tentu karena dampak pandemi, namun saya melihat ada perkembangan positif di awal semester kedua tahun ini di mana kita bisa melihat bahwa penjualan sudah mulai meningkat, kinerja ekspor terjaga baik sehingga saya optimis pemulihan ekonomi di sektor otomotif akan menuju perkembangan positif,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam konferensi pers virtual IOOF pada Jumat (14/8/2020).
Agung masih melihat potensi besar pasar otomotif Indonesia. berkaca dari rasio kepemilikan kendaraan. Dibandingkan dengan negara tetangga memang rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia memang masih sangat kecil. Akan tetapi secara total penjualan tahunan terhitung besar jika dibanding negara lain.
“Walau rasio kepemilikan masih sangat rendah namun dalam konteks pasar otomotif Indonesia adalah pasar terbesar di ASEAN. Tahun 2019 lebih dari 1 juta dijual di dalam negeri dan 300 ribu diekspor ke seluruh dunia,” kata Agus.
Baca juga: Sinyal Positif dari Ekspor Mobil Indonesia
Keyakinan Kemenperin industri otomotif dapat maju di masa ini lewat digital tak lepas pula dari berkembangnya e-commerce di Indonesia. Nilai pasar daring ini kin tengah menyentuh angka USD 40 miliar pada tahun 2019.
“Dunia daring bukan dunia asing bagi masyarakat Indonesia. Selain itu potensi pasar sangat besar pasar daring Indonesia bernilai lebih dari 3 kali lipat daripada Malaysia. Tahun 2019 digital ekonomi Indonesia sudah mencapai 40 miliar dolar Amerika. 2025 diperkirakan mencapai 130 miliar dolar Amerika,” pungkasnya.
Sumber : Oto.detik.com