Kementerian Sosial menerjunkan 200 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu korban bencana tsunami di Selat Sunda, di Pantai Anyer dan Lampung Selatan.
Dari rilis yang diterima Tribun Jabar, ratusan personel Tagana itu bertugas melakukan evakuasi dan mendirikan dapur umum untuk penyiapan makanan dan minuman yang layak.
Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan pihaknya telah melakukan langkah cepat dan tindak lanjut terhadap kejadian bencana alam tsunami di Selat Sunda, di Pantai Anyer dan sekitarnya.
“Fokus Kementerian Sosial pada saat ini adalah mengaktifkan sistem penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial, mengerahkan Tagana dan relawan sosial, pemberian bantuan pemenuhan kebutuhan dasar dan pelayanan sosial lainnya, serta advokasi dan layanan dukungan psikososial,” kata Mensos di Jakarta, Minggu (23/12/2018).
Mensos Agus Gumiwang, mengatakan pada tahap awal setelah terjadinya bencana, tim Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial telah menerjunkan 200 personel Tagana.
“Sementara untuk pengiriman logistik tahap pertama akan dilaksanakan pagi ini setelah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Tagana Provinsi Banten dan Lampung,” katanya.
Ia mengatakan sesaat setelah terjadinya bencana, Tagana Banten dan Lampung melakukan penyisiran ke lokasi terdampak.
Tagana bersama BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, relawan dan masyarakat. Tim gabungan bahu-membahu melakukan evakuasi warga dan melakukan pendataan.
Mensos mengatakan bantuan bencana akan dikirimkan dari Gudang Pusat Bekasi ke Dinas Sosial Provinsi Lampung dan Dinas Sosial Provinsi Banten.
Bantuan terdiri dari bantuan permakanan, peralatan evakuasi, peralatan keluarga, sandang, dan perlengkapan Tagana.
Total bantuan tahap pertama untuk Provinsi Lampung sebesar Rp 516.567.200 sedangkan total bantuan tahap pertama untuk Provinsi Banten adalah Rp 520.361.150
Seperti diketahui tsunami menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang pada Sabtu malam pukul 21.27 WIB. Dampak tsunami menyebabkan korban jiwa dan kerusakan.
Data sementara hingga Minggu (23/12/2018) pukul 08.30 WIB tercatat 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak.
Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak didata.
Seorang Tagana Banten, Abu Salim mengaku mengevakuasi korban tepat di Hotel Mutiara Carita. Korban yang dievakuasi mengalami luka-luka dan dibawa ke Puskesmas Carita dan Puskesmas Labuan.
Hujan deras saat evakuasi berlangsung,” tuturnya.
Sumber : tribunjabar.id