Jakarta – Setelah sempat lesu penjualan kendaraan bermotor mulai merangkak naik, tercatat pada Januari hingga Juni 2021 penjualan mobil nasional mencapai 387.873 unit.
Angka ini mengalami peningkatan sebesar 33,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang hanya 290.582 unit.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan bermotor yang berlaku sejak Maret 2021 telah menggairahkan kembali ekosistem industri otomotif.
Insentif PPnBM DPT diberikan untuk kendaraan berkapasitas mesin 1.500 cc kategori sedan dan 4×2, serta memiliki komponen lokal paling sedikit 70%.
“Sejak diberlakukan kebijakan PPnBM DTP di bulan Maret sudah langsung meningkat. Jadi di bulan Maret, produksi maupun penjualan itu mendekati, bahkan sama dengan kondisi sebelum pandemi. Penjualannya dikisaran 80.000 unit. Produksinya sekitar 100.000 unit per bulan. Itu luar biasa,” ujarnya dalam Market Review, Selasa (10/8/2021).
Dikatakan Kukuh, industri otomotif melibatkan banyak pelaku usaha lokal dalam rantai produksinya dari hulu sampai hilir.
Dengan kembali meningkatnya penjualan mobil maka industri kecil menengah (IKM) sektor komponen, aksesoris, suku cadang, hingga lembaga pembiayaan bisa kembali bergairah.
“Ada 1,5 juta orang yang bekerja di sektor industri otomotif dari hulu sampai hilir. Prosesnya mulai dari membuat mobilnya sampai ke lembaga pembiayaan, asuransi, dan semua itu terlibat dalam mata rantai itu,” terangnya.
Selain berkontribusi pada lapangan kerja, sambung Kukuh, industri otomotif juga berkontribusi pada ekspor nasional. Menurutnya, saat ini ekspor mobil Indonesia menjadi salah satu dari top 10 ekspor nonmigas nasional.
“Itu kontribusinya sekitar 4,5% terhadap total ekspor nasional. Sementara kontribusi industri otomotif terhadap PDB di tahun lalu sekitar 4,42%. Jadi cukup signifikan,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa kebijakan stimulus PPnBM sektor otomotif yang ditanggung pemerintah telah berhasil menciptakan lonjakan penjualan mobil.
“Adanya PPnBM penjualan mobil paling tidak naik 30% sampai 200% untuk merek tertentu. Kebijakan ini diusulkan Kemenperin kepada Kemenkeu dengan koordinasi Menko Perekonomian,” ujar Menperin Agus beberapa waktu lalu seperti dikutip redaksi INDUSTRY.co.id pada Selasa malam (10/8/2021).
Menurutnya, dampak baik dari kondisi tersebut salah satunya ialah terselamatkannya 1,5 juta pekerja yang menggantungkan nasibnya di sektor industri otomotif.
“Dari perhitungan kuantitatif bisa menyelamatkan 1,5 juta tenaga kerja di bidang otomotif baik di tier 1,2,3, outlet bengkel, dan lain sebagainya,”ungkapnya.
Tak hanya pekerja, bahkan industri turunan otonotif juga turut merasakan buah manis dari kebijakan stimulus PPnBM otomotif yang diinisasi oleh Kemenperin.
“Selain itu menyelamatkan juga industri pendukung besar sekali mulai dari karet, kaca, baja, aluminium dan lainnya, yang juga merupakan industri pemberi dukungan ke PDB yang besar,” tandasnya.
Untuk itu, Ia juga menyampaikan bahwa kebijakan ini akan diperpanjang hingga akhir tahun 2021.
“Perpanjangan insentif ini sampai Desember 2021, ini supaya bisa juga menyelamatkan pekerja yang ada di sektor itu.
Sumber : https://www.industry.co.id/