Jakarta – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi.
Menurutnya, hal tersebut tercermin dari realisasi penanaman modal sektor industri yang mencapai Rp230,8 triliun atau memberikan kontribusi sebesar 39,5% dari total nilai investasi yang menembus Rp584,6 triliun pada semester I tahun 2022.
Merujuk data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada Januari-Juni 2022, penanaman modal dalam negeri (PMDN) sektor industri sebesar Rp65,2 triliun atau berkontribusi 23,8% dari total PMDN yang mencapai Rp274,2 triliun.
Sementara itu, penanaman modal asing (PMA) sektor industri menembus Rp165,6 triliun atau menyumbang paling tinggi sebesar 53,4% dari total PMA yang mencapai Rp310,4 triliun.
“Investor saat ini lebih banyak mengincar sektor produktif seperti industri manufaktur dibanding sektor lainnya. Oleh karena itu, selain mendorong sektor industri padat modal untuk transfer teknologi, kami juga memacu sektor industri padat karya sebagai upaya meningkatkan serapan tenaga kerja di dalam negeri,” kata Menperin Agus di Jakarta, Sabtu (23/7/2022).
Sepanjang semester I -2022, sektor manufaktur yang memberikan sumbangsih paling besar terhadap capaian PMDN adalah industri makanan dengan nilai mencapai Rp24,2 triliun atau naik 8,8% secara tahunan (year-on-year).
Selanjutnya, untuk capaian PMA, kontribusi paling besar dari sektor manufaktur adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang mencapai USD5,7 miliar atau naik 26,3% (YoY) serta industri kimia dan farmasi sebesar USD1,8 miliar atau naik 8,1% (YoY).
“Secara kumulatif, untuk PMDN dan PMA pada semester I-2022, investasi sektor manufaktur yang paling dominan adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp87,9 triliun atau naik 15% (YoY), disusul industri makanan sebesar Rp42 triliun atau naik 7,2% (YoY),” sebut Agus.
Menperin Agus menegaskan, pemerintah bertekad untuk konsisten meningkatkan iklim usaha dan investasi yang kondusif.
“Salah satu upayanya yaitu pengendalian pandemi Covid-19 yang maksimal sehingga capaian realisasi investasi akan terus meningkat,” tutup Agus.
Sumber: Industry.co.id