Jakarta – Menteri Sosial (Mensos), Agus Gumiwang Kartasasmita, memberikan kuliah umum kepemimpinan dengan tema ‘Kesejahteraan Sosial Rakyat’ di Kampus STT REM, Kelapa Gading Jakarta Utara, Kamis (6/12).
Dalam kesempatan ini, Mensos memberikan pandangannya mengenai upaya pemerintah untuk menurunkan kesenjangan sosial antara masyarakat di perkotaan dan pedesaan dan mengurangi disparitas antara kelas atas dan bawah.
“Kami terus meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan dengan program Indonesia Pintar serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan berbagai program kewirausahaan,” ujar Agus Gumiwang.
Ia menyebutkan, bantuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terus menjangkau dan bertambah dihitung dari jumlah keluarga dari jumlah anak dan lansia ataupun penyandang disabilitas.
“Pemerintah Jokowi sangat berpihak pada keluarga pra-Sejahtera. Belum lagi dengan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), untuk itu hasilnya angka gini ratio semakin turun,” tambahnya.
Dari Basis Data Terpadu (BDT) Kementerian Sosial (Kemsos) untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dari tahun ke tahun 2015-2017 saja telah jadi graduasi PKH sebesar 230.351 KPM karena berbagai program kewirausahaan yang dilakukan Kemsos dan jajaran terkait lainnya.
Saat ini, tercatat ada 119.311 jiwa kelompok disabilitas yang dinaungi oleh program PKH Kemsos. Sedangkan untuk lansia, jumlahnya mencapai 1.620.501 orang.
“Penyandang disabilitas juga sudah saya tegaskan kepada Menteri Perindustrian dan Menteri Tenaga Kerja untuk benar-benar sesuai diserap oleh dunia kerja dan industri. Pemerintah sangat berpihak kepada kaum disabilitas,” tegas Agus Gumiwang.
Dari hasil data Survei Kemsos disebutkan, kehadiran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) juga mengurangi keterlambatan datangnya bantuan kepada masyarakat dengan tingkat kepuasan berkisar 74 persen hingga 76 persen untuk kategori E-Waroeng.
Sumber : beritasatu.com