Tegas! Menperin Agus Cabut 5.193 IOMKI Perusahaan yang Bandel

0

Jakarta – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita terus bertekad menjaga produktivitas sektor industri manufaktur selama masa pandemi, salah satu kebijakan yang diinisiasi adalah pemberian Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).

“Dengan mekanisme IOMKI, kami bertekad untuk menjaga produktivitas sektor industri tetap berjalan baik guna memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk mengisi pasar ekspor,” jelas Menperin di Jakarta, kemarin.

Hingga periode pelaporan Januari 2022, jumlah pemilik IOMKI yang aktif sebanyak 17.910 perusahaan. Sementara itu, sudah ada 5.193 perusahaan yang IOMKI-nya dicabut.

“Kami berharap, sektor industri taat melaporkan IOMKI ini melalui SIINas, sehingga tidak ada pemberian sanksi lagi,” imbuhnya.

Menperin menyatakan, kinerja industri manufaktur di tanah air terus bangkit, meskipun masih dalam terpaan badai pandemi Covid-19, seperti yang dialami saat ini menghadapi gelombang ketiga karena adanya varian omicron.

“Namun demikian, para pelaku industri masih percaya diri dan menunjukkan semangat yang optimistis untuk merealisasikan investasinya dan memperluas pasar ekspor,” tuturnya.

Geliat itu tercemin dari hasil Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia selama tahun 2021 yang didominasi berada pada level di atas 50 atau menandakan sektor industri dalam tahap ekspansif.

Sesuai survei IHS Markit, PMI Manufaktur Indonesia pada Januari 2022 berada di level 53,7 atau naik dibanding Desember tahun lalu yang mencapai 53,5. PMI Manufaktur Indonesia pada Januari 2022 melampaui PMI Manufaktur rata-rata negara ASEAN (52,7), Malaysia (52,8), Filipina (50,0), Korea Selatan (51,9), Rusia (51,8), dan China (49,1).

Berikutnya, dari sisi ekspor, industri manufaktur terus memberikan kontribusi yang paling besar. Nilai ekspor industri manufaktur pada tahun 2021 sebesar USD177,10 miliar atau menyumbang hingga 76,49 persen dari total ekspor nasional.

Capaian tersebut melampaui nilai ekspor manufaktur sepanjang tahun 2020 sebesar Rp131 miliar dan bahkan lebih tinggi dari capaian ekspor tahun 2019 yang berada di angka Rp127,38 miliar.

Sementara itu, realisasi investasi di sektor manufaktur pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp325,4 triliun atau naik 19,24% dari nilai investasi tahun 2020.

Pada aspek ketenagakerjaan, sektor industri manufaktur menunjukkan pemulihan dari segi penyerapan tenaga kerja.

Seiring dengan bangkitnya sektor industri pengolahan dari dampak pandemi, ada tambahan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,2 juta orang di tahun 2021 sehingga jumlah total tenaga kerja di sektor ini kembali meningkat ke angka 18,64 juta orang.

Sumber : www.industry.co.id/

Share.

About Author

Timred-Agk

Leave A Reply