7 Perusahaan Relokasi dari Cina ke RI, Kemenperin Kebut Pengembangan Kawasan Industri Batang

0

Kementerian Perindustrian mendukung akselerasi pengembangan Kawasan Industri di Batang, Jawa Tengah. Hal ini guna menangkap peluang masuknya Investasi potensial dari sejumlah sektor industri yang ingin merelokasi pabriknya dari Cina.

“Kami melihat, Kawasan Industri di Batang ini memiliki lokasi yang strategis. Secara geografis, akses Kabupaten Batang dekat dengan Kota Semarang yang memiliki Bandara Internasional Ahmad Yani,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di sela kunjungan kerjanya mendampingi Presiden Joko Widodo pada agenda meninjau Kawasan Industri Batang, Selasa (30/6/2020).

Jokowi Klaim 7 Perusahaan Bakal Relokasi Pabrik
Presiden Perintahkan Bos BKPM Layani Kebutuhan Investor Dari A Hingga Z
Menperin menegaskan, pihaknya akan mendorong kepada pengelola Kawasan Industri untuk dapat melengkapi fasilitasnya, termasuk infrastruktur pasokan energi dan akses logistik. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi investor karena terciptanya area yang terintegrasi.

“Pemerintah tengah berdiskusi dengan sejumlah investor dan berusaha mengakomodasi apa saja yang dibutuhkan mereka. Tentunya pemerintah ingin menciptakan iklim usaha yang kondusif, mulai dari memberikan kemudahan izin usaha hingga menawarkan insentif fiskal dan nonfiskal,” paparnya.

Beberapa perusahaan multinasional yang akan merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia, antara lain berasal dari Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat. Saat ini, terdapat tujuh perusahaan yang sudah memastikan bakal merelokasi usahanya ke Indonesia. Diperkirakan relokasi tersebut akan mendatangkan nilai Investasi sebesar US$850 juta dolar dan mampu menyerap 30 ribu tenaga kerja lokal.

Bidang usaha perusahaan yang akan relokasi tersebut meliputi industri elektronika, audio dan video, lampu dengan tenaga surya, hingga suku cadang kendaraan bermotor yang semuanya berorientasi ekspor.

Selain itu, terdapat Agus atau diversifikasi usaha mereka ke Indonesia, dengan proyeksi total nilai Investasi sebesar US$37 miliar dan menyerap tenaga kerja mencapai 112.000 orang.

Salah satu investor potensial tersebut adalah LG Chemical, yang ingin menggelontorkan dananya hingga US$9,8 miliar, dengan potensi penyerapan kerja sebanyak 14 ribu orang. Perusahaan lainnya, yakni PT Meiloon Technology Indonesia, PT Sagami Indonesia, PT CDS Asia (Alpan), PT Kenda Rubber Indonesia, PT Denso Indonesia, dan PT Panasonic Manufacturing Indonesia.

“Selama ini aktivitas industri memberikan multiplier effect yang luas bagi perekonomian nasional, salah satunya adalah penyerapan tenaga kerja,” ungkap Agus.

Di samping itu, dengan membuktikan peran besarnya sebagai tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi, sektor industri mampu meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri serta penyumbang devisa secara signifikan dari ekspor dan pajak.

“Dari data yang kami rangkum, sudah ada sekitar 150 perusahaan yang akan hengkang dari Cina. Dari jumlah tersebut, 110 perusahaan berasal dari Amerika Serikat dan 40 lainnya berasal dari Jepang. Ini tentu sebuah potensi yang harus kita tangkap dan harus betul-betul siap,” jelasnya.

Lebih lanjut, menurut Agus, Indonesia sudah mempunyai insentif fiskal yang dapat menarik minat investor, seperti tax holiday, tax allowance, hingga super deduction tax. Oleh karena itu, Agus optimistis, Indonesia masih menjadi salah satu negara tujuan utama Investasi di kawasan ASEAN.

Sumber : Akurat.co

Share.

About Author

Timred-Agk

Leave A Reply