BANDUNG – Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 berdampak pada kemudahan aktivitas orang karena menggunakan teknologi.
Tetapi ia juga tidak menampik bahwa kecanggihan teknologi memiliki dampak sosial yang buruk.
Agus mengatakan bahwa ada dua pendekatan agar masyarakat tidak terkena dampak buruk kemajuan teknologi.
“Harus menyiapkan strategi agar sebagai bangsa tidak tertelan dengan disrupsi teknologi. Maka pendekatan ada dua, pertama pendekatan pembangunan ekonomi dan pendekatan kesejahteraan sosial,” ujarnya ketika ditemui di Sabuga, Bandung, Selasa (13/11/2018).
Hal ini juga yang ia tekankan dalam orasi ilmiahnya pada acara wisuda Universitas Pasundan, di Sabuga.
Kemampuan seseorang bersosialisasi, menurut Agus sangat penting di era teknologi yang dapat meminimalisasi tatap muka di setiap kegiatan manusia.
Meski pintar, seseorang harus memiliki kontribusi pada lingkungan sekitarnya.
“Bisa saja seseorang punya kecakapan tinggi di dunia teknologi tapi dia menjadi manusia yang tidak komplit karena dia tidak bisa bersosialisasi, asosial anti sosial menyendiri, sebenarnya dia tidak punya kontribusi kepada komunitas, pemerintah, dan bangsa,” ujarnya.
Untuk itu, ia juga mendorong wisudawan agar memiliki visi sebagai sociopreneur.Sociopreneur adalah seorang pelaku usaha yang berbasis kegiatan sosial pada usaha yang dilakoninya.
Ia mengatakan bahwa tugas pemerintah adalah menyiapkan regulasi untuk mewadahi sociopreneur.Tetapi keberadaan sociopreneur hafus didorong dari kesadaran setiap pelaku usaha.
“Sociopreneurship harus kami dorong, karena harus ada sinergi antara pemikiran yang berbasis keuntungan tetapi juga pemikiran yang berbasis pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Dalam kaitan pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi, kata Agus Gumiwang Kartasasmita, pemerintah memiliki program E-Warung.Program ini ditujukan masyarakat penerima bantuan pangan non tunai mendapat bahan kebutuhan pokok melalui transaksi non tunai.
Di program tersebut, penerima bantuan mendapat dana sebesar Rp 110 ribu yang bisa dibelanjakan di E-Warung.
sumber:tribun.com