Surabaya – Kementerian Sosial (Kemensos) terus berupaya memperbaiki sistem penyaluran Bantuan Pangan Nontunai (BPNT). Hal tersebut dilakukan agar BPNT mampu memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat.
Upaya yang dilakukan Kemensos dalam hal ini di antaranya menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Pendampingan Penguatan Kapasitas Pendamping Bansos Pangan dan Bimbingan Teknis Kelompok Usaha Bersama Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (KUBE BEKERJA) Tahun 2018.
“Pentingnya pendampingan bimtek ini guna mengawal penuh pelaksanaan bansos nontunai atau BPNT di wilayah masing-masing,” kata Direktur Penanganan Fakir Miskin Pesisir, Pulau-pulau Kecil, dan Perbatasan Antar Negara Kementerian Sosial Abdul Hayat, Kamis (8/11/2018).
Abdul juga menyebut, dalam evaluasi pelaksanaan bansos ini, Kemensos didukung oleh Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF) dan MicroSave sebagai pelaksana survei di 93 kota di Indonesia, yang diharapkan bisa selesai sebelum Desember 2018.
Direktur BMGF Michael Wiegand pun mengatakan pihaknya siap mendukung pelaksanaan bansos nontunai di Indonesia. Keseriusan ini juga, menurutnya, telah disampaikan Melinda Gates kepada Presiden Joko Widodo dalam pertemuan di sela-sela pelaksanaan Annual Meeting IMF-World Bank di Bali.
“Digitalisasi bansos seperti telah dilakukan di negara lain dan terbukti menunjukkan dampak positif dan mendorong inklusi keuangan. Bansos yang disalurkan secara nontunai dapat mengurangi kebocoran anggaran, memudahkan penerima manfaat menerima bantuan, dan membuka akses penerima manfaat terhadap perbankan,” terang Wiegand.
Survei akan melihat pengalaman Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama pencairan bansos, bagaimana proses penyelesaian pengaduan dilakukan, serta tingkat kepuasan KPM terhadap bansos nontunai.
“Kita akan lihat bagaimana hasilnya sebagai bahan untuk penyempurnaan pelaksanaan bansos nontunai tahun depan,” terangnya.
Selain dari sisi KPM, survei juga akan melihat sisi perbankan yakni Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam memberikan layanan dan kemudahan bagi KPM. Misalnya ketersediaan jaringan agen di daerah penyaluran, distribusi Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), serta respon cepat pihak bank ketika ada keluhan dari KPM.
“Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo agar setiap bantuan sosial dan subsidi disalurkan secara nontunai menggunakan sistem perbankan untuk kemudahan mengontrol, memantau, dan mengurangi penyimpangan, maka saya ajak Saudara-saudara semua untuk bekerja bersama, bekerja keras dan tuntas untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui pelaksanaan bansos,” kata Menteri Sosial Agus Gumiwang.
Untuk diketahui, peserta dalam kegiatan bimbingan penguatan kapasitas ini berjumlah 364 orang yang terdiri atas korteks dan operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS-NG).
Sedangkan yang mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Pendamping Sosial KUBE BEKERJA berjumlah 99 orang pendamping, yang terdiri atas pendamping dari dinas sosial dan perwakilan pendamping dari dinas pertanian.
sumber:detik.com