Menteri Sosial (Mensos) RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, meninjau dampak gempa di wilayah Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Senin, 18 Maret 2019. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim), jumlah kerusakan rumah akibat gempa, Minggu, 17 Maret lalu, untuk di wilayah Kecamatan Montong Gading saja mencapai, 4.456 unit rumah baik rusak berat, sedang dan ringan.
Dalam kunjungannya itu, Mensos yang didampingi Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, Danrem 162/WB, berjanji pemerintah pusat tidak akan meninggalkan masyarakat yang saat ini mengalami musibah berupa gempa bumi.
Menurutnya, bila ada kebutuhan lain secepatnya akan disiapkan dan dipenuhi dengan berkoordinasi bersama gubernur dan bupati. Termasuk pemerintah pusat berkoordinasi dengn Kapolda, Danrem, dan Pangdam untuk pemulihan dampak bencana.
Mensos mengatakan, kunjungannya ini atas nama pemerintah pusat untuk meninjau langsung dampak gempa. Kedatangannya juga membawa bantuan dari pemerintat pusat melalui Kemensos pada tahap pertama diserahkan sebesar Rp740 juta, serta berbagai jenis barang berupa makanan siap saji, terpal, kasur, tenda gulung, selimut dan beberapa jenis bantuan lainnya.
Di samping itu, pemerintah juga menyalurkan ahli waris terhadap korban meninggal dunia akibat bencana baik yang berasal dari luar negeri maupun warga Indonesia. Berdasarkan Permensos, santunan akhir waris sebesar Rp15 juta per jiwa yang diserahkan ke anggota keluarga. “Untuk wisatawan selalu kita proteksi. Memberikan fasilitas selama liburan di Indonesia,” jelasnya.
Disampaikan lebih jauh, dalam klaster tanggap darurat kaitan dengan perlindungan dan pengungsian yang merupakan tanggung jawab dari Kementerian Sosial, sehingga dana sebesar Rp. 740 juta tahap pertama ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tepat sasaran.
Untuk jadup sudah diberikan laporan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Saat ini posisinya masih diproses untuk secepatnya dicairkan oleh Kemenkeu. Namun pencairan jadup ini akan dievaluasi karena berdasarkan Permensos, bantuan akan dicairkan ketika masa tanggap darurat tuntas pada bulan April. Sehingga peraturan ini akan dievaluasi agar pencairan jadup ke depan tidak mesti menunggu tanggap darurat selesai, melainkan batas akhir 60 hari dengan Rp10 ribu per hari per kepala.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, mengucapkan terima kasih atas kedatangan Mensos yang sudah meluangkan waktu ke NTB untuk melihat langsung kondisi masyarakat pascagempa yang kembali terjadi di NTB. Begitupun Pangdam IX Udayana yang menerjunkan ribuan personel TNI untuk membantu proses evakuasi dan membantu masyarakat mendirikan tenda-tenda darurat yang menjadi tempat pengungsian masyarakat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Urusan Logistik pada BPBD Lotim, Lalu Rusnan, menyebutkan data kerusakan rumah sebanyak, 4.456 unit untuk di Kecamatan Montong Gading. Data ini terus berkembang seiring dilakukan pendataan baik di Kecamatan Montong Gading maupun lima kecamatan lainnya yang terdampak bencana gempa.
Di antaranya datanya yang masih terus bergerak, seperti di Kecamatan Sikur, 2 rumah, Sembalun 1 rumah, Sambelia 1 rumah. Sedangkan untuk fasilitas umum, berupa masjid, sekolah, maupun infrastruktur jalan belum ada laporan yang masuk. “Untuk data yang 4.456 rumah itu belum bisa kita katakan rusak berat semua karena belum kita lakukan verifikasi,” jelasnya.
Camat Montong Gading, Suwardi, berdasarkan data sementara rumah rusak akibat gempa 17 Maret 2019 di 8 desa, untuk Desa Pesanggrahan, rusak berat (RB) sebanyak 26 rumah dan rusak sedang (RS) 618 rumah dengan total 644 rumah. Desa Kilang, rusak sedang (RS) 26 rumah total 26 rumah. Desa Montong Betok, rusak berat (RB) 5 rumah dan rusak ringan (RR) 60 rumah, total 65 rumah dan untuk Desa Pringgajurang rusak berat (RB) sebanyak 470 rumah, rusak sedang (RS) 342 rumah, dan rusak ringan (RR) 345 rumah, totalnya 1.157 rumah.
Selanjutnya untuk di Desa Pringgajurang Utara, rusak berat (RB) 130 rumah, rusak sedang (RS) 85 rumah dan rusak ringan (483) rumah, totalnya, 698 rumah. Desa Lendang Belo, rusak berat (RB) 65 rumah, rusak sedang (RS) 170 rumah, dan rusak ringan (RR) 264 rumah, totalnya, 499 rumah. Sedangkan untuk Desa Perian, rusak berat (RB) 142 rumah, rusak sedang (RS) 183 rumah, rusak ringan (RR) 367 rumah, totalnya 692 rumah dan terakhir untuk Desa Jenggik Utara, rusak berat (RR) 5 rumah, rusak sedang (RS)170 rumah dan rusak ringan (RR) 500 rumah totalnya 675 rumah. “Total keseluruhan sebanyak 4.456 unit rumah di Kecamatan Montong Gading. Pendataan terus kami lakukan bersama kepala desa dan data ini terus berkembang,” paparnya.
Sumber :Suarantb.com