Menperin Optimistis Industri Manufaktur Kembali Tumbuh Positif Dekati 4%

0

Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis industri manufaktur Indonesia pada 2021 akan kembali tumbuh positif mendekati 4%. Sebelumnya pada kuartal III-2020, industri manufaktur minus 4,31%. Namun kontraksi ini sudah lebih baik dibandingkan kuartal II-2020 minus 6,19%.

“Industri manufaktur pada 2021 diperkirakan akan kembali pada titik positif. Seluruh subsektor manufaktur akan kembali bergairah, dengan asumsi pandemi sudah bisa dikendalikan dan aktivitas ekonomi kembali pulih. Kami proyeksikan pertumbuhan industri manufaktur tahun 2021 akan tumbuh hampir 4%,” kata Agus Gumiwang dalam acara Kick Off Diklat 3 in 1 Serentak di 7 Balai Diklat Industri (BDI) secara virtual, Selasa (12/1/2021).

Agus menyampaikan, optimisme tersebut salah satunya didasarkan pada perbaikan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang terus berada di level ekspansif. Pada Desember 2020, PMI Manufaktur Indonesia berada di level 51,3 atau naik dibandingkan capaian bulan sebelumnya yang berada di posisi 50,6. Angka indeks di atas 50 ini diartikan mengalami ekspansi, sedangkan di bawah 50 berarti kontraksi.

Menurut Agus, PMI Manufaktur Indonesia di level 51,3 ini merupakan capaian tertinggi sepanjang sejarah Indonesia selama HIS Markit melakukan survei di negara-negara industri. “Selama dua bulan berturut-turut, PMI Manufaktur Indonesia masuk ke fase ekspansif. Tentu ini ada beberapa alasan, salah satunya keyakinan dari pelaku industri bahwa dari data-data yang ada sudah mulai adanya reborn dari konsumsi domestik, juga adanya signal bahwa vaksin akan hadir. Ini yang menumbuhkan confidence tinggi dari pelaku industri untuk mendorong proses produksinya,” kata Agus.

Dari sisi nilai investasi, Agus mengatakan investasi di sektor industri periode Januari-September lalu juga meningkat 37% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Selain itu ekspor produk manufaktur juga mengalami peningkatan. Kondisi inilah yang membawa harapan bagi pemulihan ekonomi di 2021.

Untuk menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten sesuai kebutuhan industri saat ini, sekaligus upaya untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) agar siap bersaing, Kementerian Perindustrian pada awal 2021 ini juga kembali menyelenggarakan Diklat 3 in 1 berbasis kompetensi secara serentak di tujuh Balai Diklat Industri (BDI). Menperin menegaskan, era revolusi industri 4.0 yang sedang berjalan saat ini menuntut SDM yang cepat beradaptasi dan mampu mengimplementasikan teknologi digital.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemperin, Eko S.A. Cahyanto menyampaikan bahwa kick off penyelenggaraan Diklat 3 in 1 saat ini diikuti sebanyak 6.103 peserta, yang mencakup dari 14 provinsi dan 52 kabupaten/kota serta melibatkan 101 perusahaan industri dan 20 Dinas Kabupaten/Kota.

Sumber : beritasatu.com

Share.

About Author

Timred-Agk

Leave A Reply